5. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu lahir di Maluku, 4 Januari 1800. Dia merupakan putri sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu, salah satu pemimpin tentara rakyat Maluku. Saat usia 17 tahun, dia bersama sang ayah ikut turut berperan dalam pertempuran melawan Belanda di pulau Saparua tepatnya di desa Ouw, Ullath.
Dalam pertempuran tersebut Martha memimpin pasukan perempuan dan memberikan semangat guna menghancurkan musuh. Richemont, pimpinan perang Belanda dapat dibunuh oleh pasukan Martha Christina. Akibatnya Belanda semakin brutal dan menyerang warga Maluku.
Kapitan Paulus Tiahahu diijatuhi hukuman mati. Martha Christina meninggal pada 2 Januari 1818. Jenazahnya disemayamkan dengan penghormatan militer di Laut Banda. Dia secara resmi diakui sebagai pahlawan nasional pada 20 Mei 1969.
6. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang mempunyai nama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Ia lahir di Serang, 1972. Tak mau negerinya dijajah Belanda, dia pun ikut bergabung dalam Perang Diponegoro. Ia dikenal mempunyai taktik strategi perang yang hebat, sehingga Pangeran Diponegoro menjadikannya sebagai penasihat siasat perang. Nyi Ageng Serang meninggal dunia pada 1828. Dia diberi gelar pahlawan nasional pada 13 Desember 1974.
7. Fatmawati Soekarnoputri
Siapa yang tak kenal Fatmawati Soekarnoputri? Dia adalah istri dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Selain itu Fatmawati adalah perempuan yang menjahit bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Berkatnya, sang saka merah putih dapat berkibar. Fatmawati meninggal pada 14 Mei 1980 di Malaysia karena serangan jantung.
(Angkasa Yudhistira)