KABUL - Taliban pada Minggu (22/8/2021) menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas kekacauan yang terjadi di sekitar bandara Kabul, di mana ribuan orang berusaha pergi setelah kelompok militan itu mengambil alih Afghanistan.
Kementerian Pertahanan Inggris telah mengkonfirmasi kematian tujuh warga Afghanistan di dekat bandara pada pada Sabtu (21/8/2021).
BACA JUGA: Kerumunan di Bandara Kabul Telan 7 Korban Jiwa
“Amerika, dengan segala kekuatan dan kemampuannya, dan dengan presiden mereka yang memberikan perhatian langsung pada proses evakuasi, mereka telah gagal untuk menertibkan bandara,” kata Amir Khan Mutaqi, pemimpin tertinggi Taliban dalam sebuah pernyataan audio yang dibagikan kepada media.
AS dan negara-negara lain telah mengerahkan pasukan untuk mengelola upaya evakuasi di bandara.
Para saksi mata mengatakan pasukan Taliban di luar bandara telah melepaskan tembakan ke udara ketika kerumunan besar orang yang ingin meninggalkan negara itu berkumpul di daerah tersebut.
BACA JUGA: Pendiri Taliban Baradar Tiba di Kabul untuk Bentuk Pemerintahan Baru
Gerak maju Taliban yang cepat secara nasional yang mengejutkan, yang memuncak pada perebutan ibukota Afghanistan seminggu yang lalu mendorong negara-negara Barat, khususnya Amerika, untuk melakukan evakuasi massal personel mereka, bersama dengan warga Afghanistan yang melarikan diri dari kelompok fundamentalis itu. Para pejabat Taliban menuduh bahwa evakuasi warga Afghanistan adalah ilegal.
Sejak itu, puluhan ribu warga Afghanistan membanjiri bandara Kabul dengan harapan mendapatkan tempat di salah satu penerbangan evakuasi. Mereka takut kembali ke era dengan pemberlakuan Syariah yang keras yang dipraktikkan ketika Taliban menguasai negara itu 20 tahun lalu.
(Rahman Asmardika)