Kisah Istri Veteran Angkatan Darat yang Berjuang Tinggalkan Afghanistan

WASHINGTON - Dipukuli Taliban dan berdesakan dengan warga Afghanistan lain di gerbang bandara Kabul, Sharifa Afzali menyerahkan telepon selularnya (ponselnya) kepada seorang tentara Amerika Serikat (AS) agar dapat berbicara langsung dengan suaminya, seorang veteran Angkatan Darat AS di Oklahoma.

"Saya bilang ke istri saya, Hei, coba apakah dia bisa bicara denganku'. Saya tidak berpikir dia mau melakukannya, tapi ternyata dia mau," kata Hans Wright yang memohon kepada tentara AS itu agar membolehkan wanita yang dicintainya masuk ke bandara.

Istri Wright tidak memegang visa dan hanya membawa sertifikat pernikahan mereka.

"Dan berkat anugerah Tuhan, dia mengizinkan istri saya dan penerjemahnya masuk," kata dia.

Afzali berhasil keluar dari Afghanistan. Dia menjadi satu di antara mereka yang beruntung.

Keberhasilan Afzali dipengaruhi oleh tekadnya, keberuntungan, suaminya, sertifikat pernikahan mereka, dan aplikasi SIV-nya.

Bantuan penting juga datang Ashley Sogge, seorang mantan perwira operasi khusus AD AS, yang mengirim surat elektronik ke juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

(Baca juga: Paus Sangat Khawatir Terkait Situasi di Afghanistan) 

Dia yakin suratnya itu ikut membantu memasukkan nama Afzali ke dalam daftar orang-orang yang akan dievakuasi dari bandara Kabul.

"Ini berita baik. Namun sayangnya tak bisa ditiru. Benar-benar bersifat ad hoc," ujarnya.

Dimintai komentarnya, Psaki mengatakan mereka yang bertanggung jawab menyelamatkan jiwa ribuan orang adalah para tentara, badan keamanan nasional dan tim Departemen Luar Negeri di Kabul.

Wright yang berasal dari Grove, Oklahoma, pensiun pada 2009 sebagai sersan satu setelah 24 tahun mengabdi, lalu bekerja di perusahaan yang menjadi konsultan pasukan khusus Afghanistan.

 (Baca juga: PM Inggris: Tentara yang Tewas di Afghanistan Tak Sia-Sia)

Dia bertemu Afzali yang saat itu bekerja di perusahaan tersebut pada 2017.