Ketika Wright pindah perusahaan pada 2019, Afzali masih bekerja sebagai penerjemah namun di lokasi yang berbeda.
"Hubungan kami berkembang lewat pesan teks, email, dan Facebook," kata dia.
Mereka ke Dubai pada April untuk menikah dan pernikahan mereka diresmikan seorang hakim di Utah secara daring.
“Uni Emirat Arab tidak bisa memberi dokumen karena saya Kristen dan dia Islam,” terang Wright.
Sertifikat pernikahan mereka ditandatangani gubernur Utah. "Benar-benar keren," tambahnya.
Namun pernikahan itu tidak membantu mereka melewati halangan birokrasi. Afzali tidak bisa mengajukan visa AS sebagai istri karena dia sudah mengajukan SIV pada 2018 dan masih dalam proses.
Wright meninggalkan Afghanistan pada Mei dan berharap visa Afzali disetujui. Namun muncul peristiwa pengambilalihan Kabul oleh Taliban yang memaksa ribuan orang bergegas meninggalkan Afghanistan.
"Selama dua minggu terakhir, saya tidak bisa tidur," kata Wright.
"Banyak malam saya habiskan untuk berkomunikasi dengan militer (AS), dengan perantara militer Afghanistan."
Sogge dikenalkan dengan Wright pada Senin oleh seorang anggota dinas AS yang melihat salah satu unggahannya di Instagram yang membantu membebaskan orang-orang.
Dia bekerja lewat telepon dengan memanfaatkan jaringan evakuasi ad hoc, mengirimkan gambar-gambar dokumen Afzali dan apa yang akan dia kenakan kepada sejumlah kontak di bandara Kabul, serta memantau situasi di luar bandara melalui jaringannya.
Dia mendesak Wright untuk menghubungi anggota Kongres dan memintanya untuk memberitahu Afzali agar berangkat menuju bandara pada Selasa.
Wright dan Soge terus komunikasi dengan Afzali lewat telepon dan pesan teks.
Afzali dan penerjemahnya berangkat sekitar pukul 8 malam. Perlu waktu 16 jam perjalanan bagi mereka untuk tiba di gerbang bandara, di mana Afzali merasakan pukulan tongkat anggota Taliban.