"Kami membuat sejarah lagi," cuit Anas Haqqani, seorang pejabat senior di gerakan Islam garis keras.
"Saya sangat senang bahwa setelah 20 tahun jihad, pengorbanan & kesulitan, saya memiliki kebanggaan untuk melihat momen bersejarah ini,” ungkapnya.
Dalam tweet lanjutan, Haqqani mendesak para pejuang untuk menghindari tembakan perayaan untuk memastikan tidak ada orang yang tidak bersalah yang terluka.
Pentagon mengatakan penerbangan terakhir telah berangkat pada menit terakhir Senin (30/8) malam, dan bahwa semua personel militer AS sekarang berada di luar negeri.
(Susi Susanti)