Macron Tarik Dubes di AS dan Australia Terkait Konflik Kemitraan Keamanan

Vanessa Nathania, Jurnalis
Senin 20 September 2021 14:50 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Reuters)
Share :

PRANCIS - Pemerintah Prancis segera memanggil duta besarnya untuk Amerika Serikat (AS) dan Australia untuk berkonsultasi dalam menanggapi kemitraan keamanan nasional AS dengan Inggris dan Australia yang baru-baru ini diumumkan.

Duta Besar Prancis untuk AS, Philippe Etienne membenarkan berita itu ketika dihubungi untuk dimintai komentar oleh CNN. Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, pada Jumat (17/9), dilaporkan bahwa Etienne bertemu sebentar dengan penasihat keamanan nasional, Jake Sullivan di Gedung Putih sebelum kembali ke Paris.

Pada Jumat (17/9), dalam sebuah pernyataan, Jean-Yves Le Drian, Menteri Prancis untuk Eropa dan Urusan LuarNnegeri, mengatakan bahwa langkah itu dibuat atas permintaan Presiden Emmanuel Macron.

"Keputusan luar biasa ini mencerminkan keseriusan luar biasa dari pengumuman yang dibuat pada 15 September oleh Australia dan Amerika Serikat," terangnya.

(Baca juga: Prancis 'Skorsing' 3.000 Pekerja Layanan Kesehatan karena Tidak Divaksin Covid-19)

“Pengabaian proyek kapal selam kelas laut yang telah dikerjakan Australia dan Prancis sejak 2016 dan pengumuman kemitraan baru dengan Amerika Serikat yang bertujuan mempelajari kemungkinan kerja sama di masa depan pada kapal selam bertenaga nuklir merupakan perilaku yang tidak dapat diterima di antara sekutu dan mitra; di mana konsekuensinya memengaruhi konsep yang kami miliki tentang aliansi kami, kemitraan kami, dan pentingnya Indo-Pasifik bagi Eropa,” lanjutnya.

Sebelum memanggil Duta Besar Prancis, Le Drian sempat melontarkan kata-kata keras kepada AS tanggapan atas kesepakatan itu.

"Keputusan brutal dan sepihak ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan mantan Presiden Donald Trump,” ujarnya.

(Baca juga: Prancis Naikkan Status Waspada Flu Burung)

Pada Sabtu (18/9), Jean-Pierre Thebault, duta besar Prancis untuk Australia, mengatakan bahwa dia "sangat sedih karena terpaksa harus pergi."

"Saya masih yakin dengan kerjasama Prancis-Australia, Australia-Prancis. Saya pikir ini adalah kesalahan besar. Penanganan kemitraan yang sangat, sangat buruk karena kesepakatan ini bukan kontrak, melainkan sebuah kerjasama," kata Thebault saat dia meninggalkan kediamannya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya