Selain mempertahankan kepatuhan tersebut, menurut Sonny, edukasi perlindungan kesehatan juga dapat terus ditingkatkan. Misalnya sosialisasi skrining mandiri sebelum menuju ke bioskop, serta pemberian informasi tata cara menonton di bioskop yang aman.
“Juga dengan pengawasan pelaksanaan Prokes dan ketersediaan alat/sarana/petunjuk Prokes di lapangan juga perlu, untuk memudahkan masyarakat dalam menjalankan Prokes tersebut,” ujar Sonny.
Aktor/Wakil Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia PARFI 56 Ray Sahetapy berharap, industri perfilman harus segera bangkit, karena banyak pihak terlibat di dalamnya. Industri ini juga menjadi wahana ekspresi, pendidikan, dan pengembangan kualitas bagi banyak pelaku seni.
“Bangsa nusantara ini memiliki banyak kekayaan dan kultur yang unik yang tidak ada di tempat lain.Perlu bagi kita untuk mengungkapkan itu kepada dunia, melalui perfilman ini,” ujarnya.
Ia mengingatkan para pelaku industri perfilman dan masyarakat untuk tetap semangat bersama. Dengan kolaborasi, sinergi dan kerja sama seluruh pihak, diharapkan industri perfilman akan kembali bangkit, sehingga pada akhirnya dapat mengenjot pemulihan ekonomi nasional. (CM)
(Karina Asta Widara )