"Apabila kolega kami tidak melakukannya, kami akan menemui masalah terkait minimnya bahan bakar untuk reaktor Teheran,” ujarnya.
Pada September lalu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa Iran telah mendorong pasokan yang diperkaya di atas persentase yang diizinkan berdasarkan perjanjian 2015 dengan negara-negara berpengaruh di dunia.
(Baca juga: Iran Akan Izinkan Pengawas Nuklir PBB)
IAEA memperkirakan Iran memiliki 84,3 kilogram uranium yang diperkaya 20 persen. Jumlah itu meningkat dari dari 62,8 kilogram yang dilaporkan IAEA pada Mei lalu.
Menurut perjanjian itu, Iran tidak boleh memperkaya uranium di atas 3,67 persen, jauh di bawah tingkat 90 persen yang dibutuhkan untuk pembuatan senjata nuklir.
(Susi Susanti)