4. Kelangkaan Sebabkan Harga Opium Melonjak
Desas-desus bahwa larangan menanam opium akan segera menyebar ke seluruh provinsi, benteng bersejarah Taliban dan pusat produksi opium dan perdagangan narkoba negara itu.
Zekria yang juga menggunakan nama samaran untuk menghindari pembalasan, mengatakan pembeli bersiap menghadapi kelangkaan yang mengancam sehingga harga opium melonjak.
Namun pria berusia 40 tahun diketahui telah menghabiskan sebagian besar hidupnya menanam bunga poppy, bahan untuk membuat opium, sama seperti ayah dan kakeknya.
Dia mengatakan tidak percaya Taliban "dapat membasmi semua poppy (pertanian) di Afghanistan".
5. Petani Tidak Bisa Jauh dari Opium
Petani di selatan mengatakan tidak mungkin untuk memberantas perdagangan opium, yang menurut perkiraan PBB bernilai USD2 miliar (Rp28,5 triliun) dalam pendapatan tahunan di Afghanistan.
"Kami tahu itu tidak baik tetapi kami tidak memiliki penghasilan lain," terang Masoom.
"Kami tidak dapat menumbuhkan apa pun saat ini," lanjutnya. Dia menambahkan bahwa perdagangan lain akan jauh lebih tidak menguntungkan.
Zekria, satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga yang terdiri dari 25 orang menyetujui hal itu.
"Tanpa opium, saya bahkan tidak bisa menutupi pengeluaran saya," katanya.
(Qur'anul Hidayat)