"Iya data-data pengaduan itu yang diretas di website juga kan ada pengaduan online ya. Ada database pengaduan masyarakat disitu kan datanya ada yang sudah ditangani, ada yang dirujuk, ada yang dalam proses itu yang diretas," katanya
Sebagaimana diketahui, kebocoran database tersebut diunggah pada 13 Oktober 2021 sekitar pukul 11.07 malam dengan nama Leaked Database KPAI (kpai.go.id) oleh akun C77. Kemudian, kabar tersebut pun lantas viral di media sosial yaitu Twitter.
(Erha Aprili Ramadhoni)