Setelah pulih dari luka-luka yang nyaris merenggut nyawanya, Malala dan keluarganya pindah ke Birmingham, tempat yang kemudian dianggapnya sebagai "rumah kedua".
Pada usia 17 tahun, dia menjadi orang termuda yang pernah menerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
Malala kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Oxford, dan melanjutkan kegiatan sebagai aktivis hak asasi manusia.
Sejak lulus dari universitas, Malala sering menyerukan dukungan yang lebih baik untuk pengungsi Afghanistan, menandatangani kontrak dengan Apple TV+ untuk menjadi produser film dokumenter, dan tampil di halaman muka majalah British Vogue.
Ia juga tetap meneruskan kampanyenya untuk meningkatkan akses pendidikan pada anak-anak perempuan.
(Susi Susanti)