Contohnya pola suksesi saat pergantian dari MN I kepada MN II, di mana yang menjadi salah satu pertimbangan sang ayah meninggal ketika sang putra atau calon penerusnya belum dewasa. Hal itu juga terjadi saat pergantian MN V kepada MN VI.
Saat MN VI dilantik saat Mangkunegaran sedang krisis ekonomi. Industri dan usaha yang dirintis MN IV goyang akibat faktor eksternal krisis ekonomi dunia maupun hama tebu lemanda perkebunan pabrik gula.
"Setelah MN V wafat digantikan oleh MN VI, yang notabene adik dari MN V. Di saat itu lah pola pemilihan itu didasarkan atas kemampuan manajerial, kemampuan entrepreneur yang kebetulan memang MN VI ini putra dari MN IV. Bukan putra MN V, tapi adik. MN VI dipilih kalau saya lihat lebih kepada jiwa entrepreneur,” ujarnya.
(Arief Setyadi )