Strecht menunjuk sebuah tim investigasi yang terdiri dari lima orang, termasuk seorang hakim, seorang sosiolog dan bahkan seorang pembuat film. Mereka berharap untuk menyajikan laporan pada akhir 2022.
Korban akan dapat melaporkan melalui situs web, nomor telepon, dan alamat email. Strecht mengatakan komisi mengandalkan kolaborasi dari gereja untuk mengakses file institusi.
Penyelidikan ini dibiayai oleh Gereja Katolik sendiri. Ditanya apakah itu bisa menjadi ancaman bagi independensi komisi, Strecht mengatakan dia akan menjadi orang pertama yang keluar dan mencela jika gereja campur tangan dalam proses tersebut.
(Rahman Asmardika)