Sejarah Vihara Buddhagaya di Semarang, Berawal dari Masa Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Agregasi Solopos, Jurnalis
Jum'at 03 Desember 2021 22:01 WIB
Pagoda di kompleks Vihara Buddhagaya di Semarang. (calyawisata.com/solopos)
Share :

Sang hartawan itu lalu mempersembahkan sebagian tanah miliknya untuk digunakan sebagai pusat dan pengembangan Buddha Dhamma yang kemudian diberi nama Vihara Buddhagaya.

Pada 19 Oktober 1955, didirikanlah Yayasan Buddhagaya untuk menaungi aktivitas vihara dan dari vihara inilah kemudian satu episode baru pengembangan Buddha Dhamma berlanjut.

Sementara itu, dilansir dari sebuah literasi yang diterbatkan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Vihara Buddhagaya ini beridiri di atas lahan seluas 2,3 hektare (Ha). Peresmian vihara ini dilakukan secara bertahap, mulai dari bangunan utama sampai bangunan pendukung fasilitas lainnya.

Yang jelas, Pagoda Avalokitesvara atau yang lebih dikenal dengan Pagoda Kwan Im dibangun pada 2004 dan diresmikan pada 14 Juli 2005, tetapi ada bangunan utama lain yang lebih dahulu dibangun, yaitu Dhammasala yang dibangun sekitar tahun 2002.

Pada mulanya, vihara ini hanya diperuntukan sebagai tempat ibadah, namun dengan melihat arsitektur bangunan yang sangat kental dengan nuansa Tiongkok dan Thailand, maka potensi vihara ini dikembangkan menjadi destinasi wisata bertakjuk religi yang dapat diandalkan dan dikembangkan lebih lagi.

Vihara ini buka dari jam 07.00 WIB hingga jam 21.00 WIB. Untuk tiket masuk, pengunjung bisa memberikan uang seikhlasnya sebagai bentuk mendukung pelestarian wisata religi yang indah ini. Desain bangunan yang kuat dengan nuansa Tiongkok dan Thailand mengundang para milenial untuk berswafoto dengan latar pagoda tertinggi di Indonesia tersebut yang membuat seakan berswafoto di negeri Tiongkok atau Thailand secara nyata.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya