“Saya pikir patung-patung itu agak konyol dan saya tidak yakin apakah itu berfungsi, jadi saya datang ke sini hanya untuk bersenang-senang melihat patung-patung itu dan mengambil gambar,” terang pengunjung yang penuh harapan, Fah Kwanoon.
“Saya memeluk patung-patung itu dan membuat permintaan, kalau-kalau berhasil, jadi saya harap saya akan menemukan pria tampan yang juga kaya,” lanjutnya.
Pemilik taman Tritep Sahakhan mengatakan Hutan Impian Traitep didasarkan pada kisah Lahone, dewa sesat yang dikebiri karena melecehkan orang secara seksual.
Sebagai hukuman atas dosa-dosanya, penisnya yang dipotong-potong ditampilkan untuk cemoohan publik.
"Itu sebabnya penisnya ditempatkan di sini, untuk dipermalukan di depan umum,” terangnya.