JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang paling banyak memiliki gunung berapi mempunyai tingkat kewaspadaan yang sewaktu-waktu perlu diperhatikan salah satunya yaitu letusan gunung berapi.
Dikutip dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah, letusan gunung berapi adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi, akibat aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik.
Letusan ini tentunya akan memberikan ancaman bencana yang perlu diwaspadai. Salah satunya yakni lahar hujan.
Ahli Geologi dan Vulkanologi, Surono dalam Special Dialogue Okezone juga menjelaskan tentang lahar hujan dibeberapa gunung berapi indonesia.
"Gunung api yang tinggi seperti Gunung Salak, Gunung Semeru, Gunung Slamet biasanya kalau mengalami letusan itu paling jatuhnya disekitar kawah, sekitar puncak, tetapi hati-hati setelah hujan, material yang baru jatuh akan berkembang menjadi lahar hutan karena dipicu oleh hujan. Tidak ada lahar dingin dan lahar panas adanya lahar hujan dan lahar letusan. Kemudian, lahar hujan bisa panas bisa dingin. Kalau lahar hujan yang ada di Semeru sekarang panas, karena endapannya itu endapan awan panas yang dibawa oleh air," ujarnya dalam Special Dialogue Okezone.
Lahar hujan ini perlu diwaspadai karena dampaknya bisa dirasakan hingga daerah-daerah yang landai terutama daerah yang mempunyai sungai berhulu di gunung.
Segala yang dilewati lahar hujan akan mudah hancur termasuk bangunan dalam sekejap. Keberadaannya pun mengancam ekosistem daerah pegunungan.
"Materialnya pasti berjuta-juta meter kubik dan pasti akan berkembang menjadi lahar hujan dan akan mencari sungai-sungai yang berhulu di gunung," tambahnya.
(Khafid Mardiyansyah)