Dr Tedros juga menekankan bahwa pandemi dapat berakhir pada tahun 2022 dengan memastikan bahwa 70% populasi di setiap negara di dunia sudah divaksinasi pada pertengahan tahun depan.
Dia juga mengatakan bahwa China, tempat wabah virus corona diyakini dimulai pada 2019, harus membuka data dan informasi yang relevan.
"Kita perlu melanjutkan [penelitian] sampai kita tahu dari mana asal-usulnya, kita perlu berusaha lebih keras karena kita harus belajar dari apa yang terjadi kali ini untuk [melakukan] yang lebih baik pada masa depan," tambahnya.
Komentar Tedros ini muncul ketika sejumlah negara - termasuk Prancis dan Jerman - telah memperketat kebijakan pembatasan dan membatasi perjalanan demi menghentikan penyebaran varian baru. Belanda, misalnya, memberlakukan karantina wilayah ketat selama periode Natal.
Sementara itu, kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan pada hari Senin (20/12) bahwa akan "tidak bijaksana" untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan daripada yang sebelumnya.
Dia memperingatkan bahwa "dengan angka [kasus positif] yang naik, semua sistem kesehatan akan terbebani".
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan pada Senin (20/12) bahwa Presiden Joe Biden tidak berencana untuk "mengkarantina negara".