Perjalanan hidup Fatmawati cukup banyak aral melintang yang dihadapi. Selama 1945 hingga 1946, dia sering berpindah tempat. Dia sering bersembunyi dan menyamar. Sebab, saat itu di Jakarta sedang tidak aman lantaran telah diduduki pasukan NICA Belanda.
Perjuangan ini membuat Fatmawati banyak terlibat dalam kemerdekaan. Saat itu Fatmawati juga sempat mengirim perbekalan untuk para pejuang di Front yang sedang gerilya. Mulai dari makanan, pakaian bahkan peluru, (30 Tahun Indonesia merdeka 1985:139).
''Ibu Fatmawati menjahit sang saka merah putih, ketika malam 17 Agustus 1945, di Jakarta. Berbagai jabatan sempat beliau duduki,'' sampai Marwan, sepupu dari Fatmawati.
(Khafid Mardiyansyah)