Baca juga: Merayakan Romantisme di Festival Erotis Terbesar
Festival yang diadakan setiap Oktober ini berfokus pada subkultur seksual pinggiran dan membahas secara terbuka apa yang paling berani dijelajahi di ruang bawah tanah yang gelap dan terkunci.
Jangan heran, di sini para pengunjung akan banyak melihat seniman tubuh ekstrem yang menganggap tato seperti mainan anak-anak. Lalu ada tindikan, modifikasi tubuh, dan implant.
Dengan cambuk, rantai, tindikan, dan penari telanjang yang berlimpah, mereka berhasil menciptakan konvensi super-hedonistik yang matang dengan stan yang melayani setiap fantasi atau fetish pinggiran.
(Susi Susanti)