Siswa Positif Omicron, Ini Kata Anggota DPRD DKI Terkait PTM 100%

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Rabu 12 Januari 2022 22:29 WIB
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth (foto: dok istimewa)
Share :

JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengaku sudah mempersiapkan skenario menyusul terus melonjaknya pasien varian baru Covid-19 Omicron. Jika Jakarta berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, pembelajaran tatap muka (PTM) 100% bakal dievaluasi.

Disdik DKI menunggu instruksi dari pemerintah pusat atau Pemprov DKI untuk menghentikan pembelajaran di sekolah. Kendati demikian, Disdik telah memiliki juknis berdasarkan SKB 4 Menteri dan SK Kadis Nomor 1363 Tahun 2021, yang mengatur PTM sesuai dengan kondisi pandemi di Jakarta.

Baca juga:  PTM 100% di Jakarta Terus Lanjut Meski Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Alasannya

Menanggapi hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menilai, kebijakan yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Disdik DKI untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% tidak akan efektif. Pasalnya, saat ini Covid-19 Varian Omicron sudah mulai mewabah transmisi lokal, dan hal tersebut akan berpotensi besar akan menimbulkan klaster baru Covid-19 varian omicron di sekolah.

"Dengan adanya pandemi ini memang seharusnya bisa mendorong pembelajaran dilakukan secara daring karena memang tidak ada pilihan lain, apalagi ditambah dengan munculnya varian omicron yang angka penularannya makin bertambah di Jakarta, terutama bagi sekolah yang menerapkan siswa didiknya 100 persen sudah belajar tatap muka," kata Kenneth dalam keterangannya, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: PPKM Level 2, Kota Bogor Kembali Tunda PTM 100%

Dalam hal ini, Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth- meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam hal ini membuat kebijakan harus memberikan bisa rasa aman dan nyaman bagi siswa maupun orangtua. Hal itu dilontarkan Kent, dikarenakan dirinya banyak mendapatkan laporan di lapangan atau yang masuk melalui pesan di telepon selulernya, terkait dengan kebijakan belajar tatap muka di tengah munculnya varian omicron yang bisa membahayakan keselamatan jiwa siswa.

"Dalam kasus ini kita harus bisa memahami terkait soal perasaan orangtua siswa. Pak Anies dan Pak Ariza harus bisa memposisikan diri seperti masyarakat yang anaknya di wajibkan untuk tatap muka di tengah munculnya varian omicron ini. Pak Anies dan Pak Ariza juga punya anak kan? Saya mendapatkan banyak sekali laporan di lapangan, banyak orangtua siswa yang teriak keberatan, sebagian besar orangtua sangat khawatir jika anaknya diwajibkan untuk melakukan belajar tatap muka di sekolah. Saya berharap Pak Anies jika membuat kebijakan soal PTM (Pertemuan Tatap Muka) harus memberikan mengedepankan rasa kemanusiaan dan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama bagi orang tua murid yang anaknya di wajibkan harus masuk sekolah tatap muka, jangan malah sebaliknya, membuat kebijakan yang malah menzolimi masyarakat DKI dengan membuat kebijakan yang sepihak tanpa mempertimbangkan perasaan orangtua murid," ketus Kent.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya