"Dia mengatakan masa lalu tidak boleh dilihat dari perspektif dan nilai-nilai masa kini," kata Mitchell Esajas, salah satu pendiri The Black Archives di Amsterdam.
"Saya pikir itu keliru karena juga dalam konteks sejarah perbudakan dapat dilihat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan sistem kekerasan,” lanjutnya.
Kritikus mengatakan bahwa satu sisi kereta kuda, yang disebut De Gouden Koets, dihiasi dengan gambar yang mengagungkan masa lalu kolonial negara itu.
Kereta emas itu tidak lagi digunakan sejak 2015. Kereta ini secara tradisional digunakan untuk membawa Raja Belanda ke pembukaan parlemen.
Langkah ini dilakukan di tengah perdebatan yang sedang berlangsung di negara itu mengenai sejarah kereta emas itu.
Gambar kontroversial yang ditampilkan pada kendaraan itu disebut Tribute from the Colonies, dan menggambarkan orang kulit hitam dan Asia - salah satunya berlutut - menawarkan barang-barang termasuk kakao dan tebu kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk yang melambangkan Belanda. Duduk di sebelahnya adalah seorang pria yang menawarkan sebuah buku kepada seorang anak laki-laki.