Dia mengungkapkan, penularan varian Omicron tak terpaku pada periode usia tertentu. Namun, lebih bagaimana massalnya mobilitas masyarakat.
"Sebenarnya kalau usia-usia begitu dari segi daya tahan tubuh tidak lebih jelek dari lansia komorbid. Mobilitas itu faktor yang mendorong penularan akan lebih cepat lagi," ujarnya.
Sebelumnya, puncak kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia diperkirakan terjadi pada awal Februari 2022. Menko Bidang Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proses infeksi Omicron lebih cepat namun diprediksi sebagian besar kasus di Indonesia bergejala ringan.
"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian Omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta. Untuk kasus di Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," beber Luhut.
(Khafid Mardiyansyah)