"Kami tidak ingin kau di sini sekarang," teriaknya.
"Kembalilah besok, kita bisa bicara besok," pintanya.
"Kamu tidak bisa melihat gadis-gadis ini di malam hari. Tolong, Taliban telah datang ke rumah saya," katanya sebelum video berakhir.
Paryani dilaporkan telah hilang selama dua hari sejak kejadian terakhir itu.
Tetangga mengatakan Paryani telah dibawa pergi bersama dua saudara perempuannya, dan tidak ada seorang pun yang pernah ke apartemen sejak itu. Mereka hanya akan mengatakan bahwa " kelompok bersenjata" telah membawa wanita itu.
Para pengunjuk rasa wanita lainnya menjadi sasaran malam itu. Seorang lagi, Parawana Ibrahimkhel, juga hilang. Namun, Taliban membantah menculik wanita itu.
Salah satu teman Paryani menceritakan kisah yang berbeda. "Saya mengatakan kepadanya sesegera mungkin, tinggalkan rumah Anda, anggap ini lebih serius Anda dalam bahaya ... Ketika saya sampai di rumah, seorang teman, juga seorang pengunjuk rasa - saya tidak ingin menyebutkan namanya - dia menangis karena Tamana telah ditangkap oleh Taliban dan dia telah merilis video di media social,” ungkapnya dari lokasi yang aman, dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Tidak diketahui apakah pihak berwenang sedang mencari wanita tersebut.