Selain AS, sejumlah negara lain juga mendesak warga negara mereka untuk meninggalkan Ukraina. Mereka termasuk Inggris, Kanada, Belanda, Latvia, Jepang, dan Korea Selatan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan peningkatan pasukan Rusia di perbatasan adalah "tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu".
"Kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja, dan untuk lebih jelasnya, itu termasuk selama Olimpiade [yang berakhir pada 20 Februari]," ujarnya.
Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa dia tidak akan mengirim pasukan untuk menyelamatkan warga yang terdampar jika terjadi tindakan Rusia.
Pada Jumat (11/2), Biden menjadi tuan rumah panggilan video dengan para pemimpin transatlantik dan mereka menyetujui tindakan terkoordinasi untuk menimbulkan konsekuensi ekonomi yang parah pada Rusia jika menginvasi Ukraina.
AS juga mengatakan akan mengerahkan 3.000 tentara lagi dari Fort Bragg, Carolina Utara, ke Polandia, dan mereka diharapkan tiba di sana minggu depan. Pasukan tidak akan berperang di Ukraina, tetapi akan memastikan pertahanan sekutu AS.