Komunitas intelijen memiliki "keyakinan yang cukup" bahwa ada "kemungkinan berbeda" jika Putin "mungkin" memerintahkan invasi sebelum 20 Februari. Termasuk serangan ke ibukota Ukraina, Kiev.
Dia juga mengulangi klaim juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price bahwa Rusia sedang bekerja untuk mengarang dalih untuk invasi dengan “operasi bendera palsu” di Ukraina timur. Sama seperti Price, Sullivan tidak memberikan bukti untuk klaim tersebut.
Gedung Putih mengumumkan pada Jumat (11/2) bahwa mereka yakin Rusia memiliki segalanya untuk menyerang Ukraina "kapan saja sekarang," mendesak warga Amerika untuk pergi karena tidak ada kemungkinan evakuasi militer AS seperti yang dilakukan dari Afghanistan.
Sullivan, mengatakan kepada wartawan bahwa “invasi dapat dimulai kapan saja” jika Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan perintah, dan bahkan dapat dimulai selama Olimpiade.
Warga AS didesak tinggalkan Ukraina segera mungkin dengan sarana perjalanan komersial dan Sullivan memperingatkan tidak ada prospek evakuasi militer AS jika terjadi invasi Rusia.
Sementara itu, Moskow telah berulang kali menolak tuduhan AS bahwa pihaknya berencana untuk menyerang Ukraina sebagai ‘berita palsu atau hoaks’.
(Susi Susanti)