DUBAI - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Sabtu (19/2) mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menjadwalkan putaran kelima pembicaraan langsung dengan Iran meskipun sejauh ini "kurang memiliki kemajuan substantif".
Pemerintah Arab Saudi mendesak pemerintah Iran untuk mengubah perilakunya di kawasan.
Arab Saudi dan Iran, yang memutuskan hubungan pada 2016, meluncurkan pembicaraan pada 2021 yang diselenggarakan oleh Irak ketika kekuatan global berusaha menyelamatkan perjanjian nuklir dengan Teheran.
Perjanjian nuklir Iran itu dianggap cacat oleh negara-negara Teluk karena tidak menangani program rudal dan jaringan proksi Iran.
Baca juga: Menlu Arab Saudi Desak Pertanggungjawaban Iran dalam Program Nuklir
Faisal mengatakan jika perjanjian nuklir 2015 dihidupkan kembali, itu harus menjadi "titik awal, bukan titik akhir" untuk mengatasi masalah regional.
Baca juga: Menlu Iran: Pembukaan Kembali Kedubes Tergantung pada Arab Saudi
Dia juga mengatakan bahwa Riyadh tetap tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan Iran.