BEIJING - China menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas konflik yang saat ini pecah di Ukraina, menyebut Washington menciptakan ketegangan yang menyebabkan pada Kamis (24/2/2022) melancarkan serangan ke negara tetangganya tersebut. Lebih lanjut Beijing meminta masyarakat internasional untuk menghindari "kepanikan" atas situasi tersebut.
Selama konferensi pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyebut AS sebagai “pelaku utama”, yang memegang peran kunci dalam menciptakan ketegangan yang terjadi saat ini.
BACA JUGA: Perang Rusia-Ukraina, 137 Orang Meninggal dan 316 Terluka
“Jika seseorang terus menuangkan minyak ke api sambil menuduh orang lain tidak melakukan yang terbaik untuk memadamkan api, perilaku seperti itu jelas tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral,” kata Hua sebagaimana dilansir RT. Dia menambahkan bahwa China menolak "tindakan apa pun yang memicu perang”.
Juru bicara itu juga menuduh AS telah bersikap munafik, menanyakan apakah Washington telah menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Irak dan Afghanistan, saat melakukan invasi ke dua negara tersebut. Dia meminta AS untuk “menanggapi pertanyaan ini dengan serius dan meninggalkan standar ganda”.
Menggambarkan peristiwa yang sedang berlangsung di Ukraina sebagai isu yang "kompleks", Chunying menegaskan bahwa Beijing tidak memberikan dukungan militer ke Rusia, dan mengatakan China tidak "mengambl ke kesimpulan apa pun" atas situasi tersebut.
Dia meminta semua pihak untuk “bekerja untuk perdamaian alih-alih meningkatkan ketegangan” atau “memicu kepanikan.”