Berikut ini adalah para raja dari Kerajaan Kediri yang tercatat dalam berbagai prasasti dan kitab kuno.
1. Sri Samarawijaya
Sri Samarawijaya adalah raja pertama dari Kerajaan Kadiri. Pemerintahannya dimulai dari tahun 1042. Sri Samarawijaya memiliki gelar lengkap Sri Samarawijaya Dharmasuparnawahana Teguh Uttunggadewa.
Dalam prasasti Pucangan (tahun 1041) Samarawijaya memiliki jabatan sebagai Rakryan Mahamantri. Pada masa kekuasan Raja Airlangga dan raja-raja sebelum Airlangga, jabatan ini yang paling tinggi setelah raja. Jabatan ini mirip dengan status putra mahkota, pada umumnya dijabat oleh putra atau menantu raja.
Pemerintahan Raja Samarawijaya dikenal sebagai masa kegelapan karena pada masa ini tidak ada bukti prasasti sama sekali. Berdasarkan cerita dalam prasasti Pamwatan dan prasasti Gandhakuti, Raja Samarawijaya naik takhta di saat Airlangga turun takhta menjadi seorang pendeta.
Akhir pemerintahan dari Raja Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti. Prasasti yang menceritakan nama raja Kadiri selanjutnya adalah prasasti Sirah Keting tahun 1104 M. Prasasti ini dibuat oleh Raja Sri Jayawarsa. Tidak diketahui apakah Raja Sri Jayawarsa merupakan pengganti dari Raja Sri Samarawijaya, ataukah masih ada raja lainnya di antara keduanya.
2. Sri Jayawarsa
Sri Jayawarsa memerintah di tahun 1104 M. Sri Jayawarsa bergelar Sri Maharaja Jayawarsa Digjaya Sastraprabhu. Tidak diketahui kapan pastinya Raja Jayawarsa naik takhta sebagai raja Kerajaan Kediri.
Kisah Raja Jayawarsa tercatat dalam prasasti Sirah Keting tahun 1104 M. Dalam prasasti ini dikisahkan jika Sri Jayawarsa sangat mencintai semua rakyatanya. Bahkan dirinya selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat. Prasasti Sirah Keting berisi tentang pengesahan desa Marjaya sebagai tanah perdikan atau sima swatantra.
Tidak diketahui secara pasti kapan Raja Jayawarsa turun takhta. Dari prasasti Panumbangan (tahun 1120 M) hanya menyebut makamnya yakni di daerah Gajapada.