UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan tindakan Moskow di Ukraina akan mendapat tanggapan internasional yang begitu kuat sehingga Rusia mungkin pada akhirnya membutuhkan koridor kemanusiaan sendiri.
“Militer Ukraina memastikan ada gencatan senjata sehingga koridor kemanusiaan akan bekerja. Jika penjajah [Rusia] mulai menembak lagi dan mengganggu penyelamatan orang-orang kami, pada akhirnya, mereka akan menerima jawaban dari dunia bahwa mereka sendiri akan membutuhkan koridor kemanusiaan,” terangnya memperingatkan dalam pidato video yang dirilis pada Jumat (11/3).
“Fakta bahwa serangan Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua minggu berarti belum ada paket sanksi yang cukup,” terangnya.
“Saya mengharapkan – kami sedang mengerjakannya – keputusan pembatasan baru dari mitra kami sudah hari ini,” lanjutnya.
Baca juga: Ukraina Buka 7 Koridor Kemanusiaan Evakuasi Warga Sipil
Selama pidatonya, Zelensky bereaksi terhadap keputusan Dewan Eropa pada Jumat (11/3) untuk tidak mempercepat aplikasi negaranya untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE).
“Sesuatu yang lebih kuat dibutuhkan. Ini yang sekarang kita tunggu-tunggu,” ujarnya.
Dia menjelaskan sebagian besar warga UE mendukung upayanya untuk menjadi anggota. Namun dia menambahkan keputusan para politisi harus sesuai dengan suasana hati rakyat.
Baca juga: Koridor Kemanusiaan Dibuka, Ukraina Mulai Evakuasi Warga Sipil dari Sejumlah Kota
Moskow bersikeras Ukraina-lah yang menggagalkan evakuasi warga sipil dari kota-kota yang terkepung. Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh milisi mencegah orang pergi untuk menggunakannya sebagai tameng manusia.
Negosiator Rusia mengeluh bahwa Kiev memberlakukan tuntutan tidak masuk akal dan tidak realistis selama pembicaraan untuk membangun koridor kemanusiaan. Kementerian Pertahanan Rusia akan menetapkan rute yang aman secara sepihak, karena kurangnya kerja sama Kiev.
Diketahui, Moskow menginvasi tetangganya pada akhir Februari lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, dan pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Proposal yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(Susi Susanti)