Amerika Serikat mengatakan akan menambah bantuan hingga USD200 juta (Rp2,87 triliun) dalam bentuk senjata ringan, anti tank dan anti pesawat bagi Ukraina. Para pejabat Ukraina sebelumnya telah meminta bantuan militer lebih banyak.
Zelensky membahas situasi perang dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mendesak Putin untuk memerintahkan gencatan senjata segera.
Menanggapi pembicaraan itu lewat sebuah pernyataan, Kremlin sama sekali tidak menyebut gencatan senjata.
Pejabat kepresidenan Prancis mengatakan: "Kami tidak melihat adanya niat dari pihak Putin untuk mengakhiri perang."
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menuduh AS berupaya menambah ketegangan. Dia mengatakan situasinya menjadi semakin rumit oleh konvoi bantuan militer Barat ke Ukraina. Konvoi bantuan itu dianggap oleh Rusia sebagai "target (serangan) yang sah".