Warga Rusia Gunakan Kode untuk Hindari Pengawasan Polisi

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 14 Maret 2022 08:27 WIB
Kode yang digunakan warga Rusia demi hindari polisi (Foto : BBC/Instagram)
Share :

Hampir 14.000 orang telah ditahan di seluruh Rusia sejak konflik dimulai dua minggu lalu, terutama karena benar-benar menghadiri unjuk rasa.

Data itu dihimpun oleh OVD-Info yang mencatat jumlah orang yang ditangkap dan memberikan pendampingan hukum.

Sejauh ini, sebagian besar ditahan selama hitungan jam atau hari.

Hukuman yang lebih berat

Sebuah undang-undang diberlakukan di Rusia pada 4 Maret untuk mengatasi "berita palsu" tentang militer, tetapi undang-undang ini diperkirakan bakal digunakan untuk menindak lebih jauh para pedemo anti-perang, termasuk hukuman penjara hingga 15 tahun, jauh lebih lama dari sanksi sebelumnya.

Untuk anak muda seperti Maria, peraturan baru "sudah mengubah banyak hal, karena sekarang saya takut untuk berdemo dan juga saya takut untuk mengunggah soal 'operasi khusus' ini [invasi Rusia ke Ukraina]".

OVD-Info, yang mencatat berapa banyak orang yang ditahan dan menawarkan bantuan hukum, mengatakan ada indikasi jelas bahwa jumlah penangkapan meningkat sejak undang-undang baru diberlakukan.

Sekarang, di mana orang-orang berbagi pesan?

Penutupan media independen, pemblokiran Facebook, dan pembatasan unggahan orang-orang Rusia di TikTok telah mengambil jalur utama akses informasi, kata koordinator OVD-Info Leonid Drabkin.

Orang-orang akan menyensor diri sendiri karena takut, katanya: "Sekarang jika Anda membuka Instagram, jumlah unggahan menurun sepuluh kali lipat," dan bahkan banyak kenalannya yang sudah menghapus profil media sosial mereka.

Hal ini, kata Drabkin, diperparah dengan hukuman keras bagi mereka yang melakukan protes karena hal itu sangat mempengaruhi jumlah orang yang "cukup berani untuk berunjuk rasa".

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya