5 Daftar Negara yang Jadi Sarang Perbudakan, Apa Ada Indonesia?

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Kamis 31 Maret 2022 06:01 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

3. India

Jumlah orang yang menjadi korban perbudakan modern di India ditaksir mencapai 18,3 juta jiwa. Bentuk perbudakan yang paling umum di India adalah mewajibkan seseorang yang meminjam uang, untuk bekerja dengan bayaran sangat rendah. Banyak yang mengatakan, jumlahnya hanya cukup untuk hidup sampai esok hari saja.

Sementara itu, situs Walk Free-Global Slavery Index mengungkap adanya modus yang dilakukan para pemilik perusahaan untuk mendapatkan tenaga buruh. Nantinya, mereka akan menjadi korban keganasan sistem kerja paksa di negara itu. Pihak perusahaan akan merayu keluarga di pedesaan India agar tertarik untuk mengirimkan anaknya sebagai pekerja. Biasanya keluarga yang dituju adalah keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

4. Indonesia

Indonesia disebut memiliki 736 ribu budak modern. Angka itu setara dengan 0,28% dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Kenyataan tersebut membuat Indonesia berada di urutan pertama negara dengan jumlah budak modern terbanyak di Asia Tenggara. Diikuti Myanmar di posisi kedua dan Thailand pada peringkat ketiga.

Indonesia Investment menyebut, contoh perbudakan modern yang terjadi di Tanah Air adalah korban perdagangan manusia yang dipaksa untuk bekerja sebagai nelayan dan ditelantarkan di pulau-pulau terpencil. Mereka juga diperas tenaganya tanpa dibayar dan mendapat kekerasan fisik. Tidak hanya pekerja lokal, perbudakan modern di Indonesia terkadang juga melibatkan tenaga kerja asing yang berada dari berbagai negara, seperti Kamboja, Laos dan Myanmar.

5. Korea Utara

Sebanyak 2,6 juta budak modern dimiliki oleh Korea Utara. Mengutip informasi yang disampaikan dalam laman The Washington Post, sebagian besar dari mereka bahkan dipaksa bekerja oleh negara; bukan lagi oleh pemilik atau pimpinan perusahaan. Banyak pihak menilik bahwa pemerintah Korea Utara memang sangat lemah dalam menanggapi isu perbudakan ini. Tidak hanya kerja paksa, angka pernikahan paksa dan eksploitasi anak juga tinggi di Korea Utara.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya