JAKARTA - Benny Moerdani, Jenderal Kopassus yang tidak pernah kalah dalam berperang terpaksa mengandalkan lonceng di hari tuanya, setiap ia ingin berkomunikasi dengan orang lain di rumahnya. Dikarenakan tubuh Benny yang kian hari semakin melemah, ia terpaksa harus menggunakan kursi roda.
Kian hari tubuh Benny kian lemah, sementara sejarah bergerak. Hingga akhirnya pada 1998, Presiden Soeharto pun lengser dari jabatannya sebagai presiden.
Soeharto akhirnya "menyusul" Benny yang lebih dulu menjauh dari kekuasaan. Setelah lengsernya Soeharto sebagai presiden, Benny dan Soeharto bertemu dan saling mengunjungi.
Sebelumnya hubungan Soeharto dan Benny memang sempat beku, dikarenakan konflik yang terjadi di antara keduanya. Namun pada akhirnya hubungan keduanya kembali mencair.
Bagaimanapun Benny dan Soeharto juga pernah dekat dengan satu sama lain. Benny juga pernah menjadi anak emas bagi Soeharto.
Benny dan Soeharto, dua pria yang sama-sama sudah kesulitan berbicara itu saling mengunjungi. Dari atas kursi roda, keduanya kerap diam tanpa kata. Hanya air mata yang menitik dari keduanya, seolah-olah saling mengampuni masa lalu.
Hingga akhirnya pada Juli 2004, kondisi Benny merosot drastis. Benny akhirnya menginap di kamar perawatan intensif Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
(Khafid Mardiyansyah)