RUSIA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia telah meminta negara-negara Barat untuk berhenti memasok senjata ke angkatan bersenjata Ukraina setelah serangan rudal di stasiun kereta api di kota Kramatorsk yang menewaskan puluhan warga sipil pada Jumat (8/4).
Kementerian telah meminta agar masyarakat internasional membuat penilaian yang tidak memihak atas tindakan pasukan Ukraina dan berhenti memasok mereka dengan senjata, serta mendesak Kiev untuk meninggalkan metode pertempuran yang tidak dapat diterima.
Kementerian Luar Negeri mengecam serangan itu sebagai "tindakan agresi barbar" dan mengatakan bahwa itu hanya membuktikan bahwa Rusia benar untuk meluncurkan operasi militernya untuk melindungi dua republik Donbass yang sebelumnya diakui. Serangan di Kramatorsk juga sangat mirip dengan serangan rudal lain yang menewaskan 17 orang di kota Donetsk pada pertengahan Maret.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Dalang di Balik Serangan Rudal yang Hantam Stasiun Kereta Api
"Kami yakin bahwa pihak berwenang Kiev tidak akan lolos dari keadilan," kata pernyataan kementerian itu.
Kementerian Luar Negeri mengingatkan tentara Ukraina yang menggunakan rudal balistik Tochka-U, mirip dengan yang menghantam stasiun kereta pusat di Kramatorsk. Klain ini mengulangi klaim yang dibuat sebelumnya oleh Kementerian Pertahanan Rusia.