JAKARTA – Kisah cinta ala Cinderella yang mendapatkan seorang putra raja, seolah hanya ada dalam cerita imajinasi. Tampaknya mustahil bagi keturunan kerajaan untuk menikahi rakyat jelata. Tapi ini banyak terjadi di dunia nyata.
Cinta tetaplah cinta. Jadi tidak mengherankan bahwa bangsawan di seluruh dunia bisa jatuh cinta dengan rakyat jelata selama bertahun-tahun.
Berikut beberapa anggota kerajaan yang memutuskan menikahi rakyatnya.
1. Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein
Abdullah bin al-Hussein menikah dengan Rania Al-Abdullah yang pernah bekerja di bidang pemasaran.
Sebelum menikah, Rania bekerja di bagian pemasaran Citibank, dan kemudian bekerja di Apple di Amman. Dia bertemu calon raja di sebuah pesta makan malam pada Agustus 1992 dan mereka menikah pada Juni 1993.
Baca juga: 4 Kisah Cinta bak Cinderella di Dunia Nyata, Jodoh Memang Misteri
Abdullah naik takhta setelah kematian ayahnya pada 1999, dan menjadikan Rania seorang Ratu. Mereka memiliki empat anak.
2. Pangeran Belanda Willem-Alexander
Pangeran menikah dengan Máxima Zorreguieta. Máxima diketahui memegang gelar di bidang ekonomi dan menjabat sebagai Wakil Presiden Penjualan Institusional di Deutsche Bank di New York City ketika dia bertemu Pangeran Willem-Alexander pada tahun 1999. Mereka bertemu di Spanyol selama Pameran Seville, dan di sanalah sang pangeran memperkenalkan dirinya hanya sebagai "Alexander". Maxima tidak tahu jika dia adalah seorang pangeran.
Baca juga: Menikah dengan Orang Biasa, Mantan Putri Jepang Kini Jadi Sukarelawan di Museum
Mereka menikah pada 2002 dan memiliki tiga anak perempuan. Máxima dianggap orang biasa, meskipun dia adalah keturunan Raja Afonso III dari Portugal melalui ayahnya.
3. Raja Spanyol Felipe VI
Raja Felipe VI menikah dengan Letizia Ortiz Rocasolano yang bekerja sebagai seorang jurnalis dan pembawa berita.
Felipe VI dan Letizia menikah pada 2004. Pasangan ini memiliki dua anak perempuan. Pangeran Felipe menjadi raja setelah ayahnya turun tahta pada 2014 dan menetapkan Letizia sebagai ratu Spanyol.
4. Pangeran Monako Albert II
Pangeran Albert II menikah dengan mantan perenang Olimpiade Afrika Selatan Charlene Wittstock.
Dia bertemu Pangeran Albert II (putra Grace Kelly) selama pertemuan renang di Monako pada 2000. Pasangan itu go public pada 2006 pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin dan menikah pada Juli 2011. Charlene, yang menjadi Putri Monako, melahirkan bayi kembar pada 2014.
5. Putri Mahkota Victoria dari Swedia
Putri Swedia Victoria menikah dengan rakyat jelata Daniel Westling. Keduanya menikah dan sang suami mendapatkan gelar Adipati Västergötland.
Daniel adalah pemilik dan pelatih gym ketika dia bertemu Putri Mahkota Victoria pada 2001, setelah dia menghadiri sesi pelatihannya. Dia memulai Balance, sebuah perusahaan gym, pada 2006, tetapi mengundurkan diri sebagai CEO pada 2009. Keduanya menikah pada Juni 2010 dan memiliki dua anak.
6. Pangeran William
William menikah dengan Kate Middleton. Kala itu, Kate sedang belajar sejarah seni di Universitas St. Andrews ketika bertemu Pangeran William pada 2001.
Setelah berkencan dan putus selama beberapa tahun, pasangan itu menikah pada 29 April 2011, dan jutaan orang di seluruh dunia menonton upacara tersebut. Mereka memiliki tiga anak: Pangeran George (lahir Juli 2013), Putri Charlotte (lahir Mei 2015) dan Pangeran Louis (lahir April 2018).
7. Raja Bhutan
Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyel Wangchuk menikah dengan Jetsun Pema. Dikabarkan bahwa Jetsun Pema bertemu Jigme saat piknik. Saat itu Jetsun berusia tujuh tahun dan Jigme berusia 17 tahun. Jigme berjanji untuk menikahinya ketika mereka dewasa. Jigme menjadi raja pada 2008, setelah ayahnya turun tahta. Pasangan itu menikah pada 2011 ketika Jetsun berusia 21 tahun dan mereka memiliki anak pertama pada Februari 2016.
8. Pangeran Harry
Harry menikah dengan Meghan Markle pada 19 Mei 2018, dalam sebuah upacara di Kapel St. George di Kastil Windsor. Meghan pun mendapat gelar Duchess of Sussex
Markle bekerja sebagai aktris, aktivis, perancang busana, dan pengusaha sebelum bertemu dengan sang pangeran. Dia juga berpartisipasi dalam program Partisipasi dan Kepemimpinan Politik Wanita Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pasangan itu mundur dari tugas kerajaan mereka pada Januari 2020. Keduanya pindah ke California, Amerika Serikat (AS) dan terus menjalankan organisasi nirlaba mereka, Archewell. Mereka memiliki dua anak, Archie dan Lilibet.
9. Putri Eugenie
Eugenie menikah dengan Jack Brooksbank,yang bekerja sebagai duta merek untuk perusahaan tequila George Clooney Casamigos. Mereka menikah pada Oktober 2018.
Eugenie adalah putri bungsu dari Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson. Ratu Elizabeth II adalah neneknya. Keduanya menyambut kelahiran anak pertama mereka August Philip Hawk pada 9 Februari.
10. Raja Maha Vajiralongkorn dari Thailand
Maha menikah dengan pengawal pribadinya dan pasangan lamanya Jenderal Suthida Tidjai, sekarang dikenal sebagai Ratu Suthida.
Keduanya menikah pada 1 Mei 2019 dalam upacara yang mewah. Sang Raja menuangkan air suci ke kepalanya.
Suthida bekerja sebagai pramugari di Thai Airways dan kemudian menjadi jenderal di tentara Thailand sebelum bergabung dengan petugas keamanan Vajiralongkorn.
11. Putri Mako dari Jepang
Putri Mako bertemu suaminya, Kei Komuro di perguruan tinggi. Keduanya bertunangan selama empat tahun dan kemudian menikah dalam pernikahan sederhana.
Rumah Tangga Kerajaan Kekaisaran sempat mengumumkan bahwa sang putri telah menderita gangguan stres pasca-trauma akibat telalu banyak tekanan dari public terkait hubungan asmaranya.
Kontroversi tersebut bermula dari kegagalan ibu Komuro untuk membayar uang 4,3 juta yen (Rp480 juta) kepada mantan tunangannya. Komuro mengeluarkan pernyataan 24 halaman pada 2021 yang menyatakan dia akan menyelesaikan pembayaran.
“Aliran kritik sewenang-wenang atas tindakan Kei, serta spekulasi sepihak yang mengabaikan perasaanku, membuat kebohongan entah bagaimana tampak seperti kenyataan dan berubah menjadi cerita tak beralasan yang menyebar,” kata Mako pada sebuah konferensi pers.
Mako juga menolak pembayaran USD1,3 juta (Rp18,6 miliar) yang ditawarkan kepada anggota keluarga perempuan yang kehilangan status kerajaan karena menikahi “orang biasa”.
(Susi Susanti)