PRANCIS – Presiden Prancis terpilih Emmanuel Macron telah melakukan sesuatu yang tidak pernah dicapai Presiden Prancis lainnya sebelumnya. Yakni memenangkan pemilihan kembali saat masih memimpin pemerintahannya sendiri.
Kemenangan dia atas Marine Le Pen mungkin meyakinkan, tapi dia punya masalah. Ada pemilihan baru di dekat Majelis Nasional Prancis dan sebagian besar pemilih tidak menyukainya.
"Ada banyak kebencian," kata sosiolog Michel Wieviorka kepada BBC. "Dia mengatakan tadi malam 'Saya bahagia' tapi saya tidak berpikir dia bisa benar-benar bahagia karena ada banyak awan di langitnya,” lanjutnya.
Baca juga: Kembali Terpilih Jadi Presiden Prancis, Emmanuel Macron: Terima Kasih
Secara politik, jika dia tampil buruk dalam pemilihan bulan Juni, dia bisa kehilangan mayoritasnya dan mungkin tidak dapat membentuk pemerintahannya sendiri. Itu sebabnya lawan-lawannya menyebut pemungutan suara berikutnya sebagai "putaran ketiga".
Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis
Mengapa itu penting jika dia hanya memenangkan 58,5% suara nasional?
Banyak dari pemilihnya bukan pendukung alami dan tidak mungkin mendukungnya pada pemilihan yang digelar Juni mendatang. Sejumlah besar pemilih sayap kiri menjauhkan sayap kanan dari kekuasaan, tetapi kemudian ada juga sejumlah partai arus utama yang mendukungnya juga, termasuk Partai Republik, Partai Hijau, dan Sosialis.