Turki menuduh kedua negara Nordik menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok yang dipandangnya sebagai organisasi teroris, dan pengikut Fethullah Gulen, yang dituduh Ankara mengatur upaya kudeta 2016.
PKK, yang mencari negara merdeka di Turki, telah berperang dengan Turki selama beberapa dekade dan telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa (UE).
Pemerintah Erdogan juga telah berjanji untuk memblokir aplikasi dari negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi padanya.
Pada 2019, kedua negara Nordik memberlakukan embargo senjata di Ankara setelah serangannya ke Suriah.
(Susi Susanti)