DILI - Tokoh kemerdekaan Timor Leste dan peraih Nobel Jose Ramos-Horta dilantik sebagai presiden kelima negara itu pada Jumat (20/5/2022). Horta berjanji menggunakan masa jabatannya untuk memperkuat persatuan nasional, memperkuat hubungan dengan China, dan mendorong bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN.
BACA JUGA: Raih 62% Suara, Ramos-Horta Menang Pilpres Timor Leste
Ramos-Horta, yang menghabiskan puluhan tahun sebagai juru bicara gerakan gerilya di pengasingan selama pendudukan Indonesia, sebelumnya menjabat sebagai presiden 2007-2012 dan perdana menteri dan menteri luar negeri sebelum itu.
Ribuan orang melakukan perjalanan untuk menyaksikan pelantikan di ibu kota Dili, dengan pria berusia 72 tahun itu dilantik tepat sebelum tengah malam dalam sebuah upacara yang penuh dengan kembang api dan tembakan meriam.
Presiden baru mengatakan dia akan mewakili semua orang Timor, dan berusaha untuk membangun kembali persatuan nasional setelah kebuntuan politik yang berkepanjangan di parlemen.
Ramos-Horta, yang meraih kemenangan menentukan dalam putaran kedua pemungutan suara bulan lalu, mengatakan hubungan dengan Indonesia, Australia, dan kawasan harus menjadi agenda utama nasional, dan bahwa hubungan dengan China akan diperkuat.
Ribuan orang melakukan perjalanan untuk menyaksikan pelantikan di ibu kota Dili, dengan pria berusia 72 tahun itu dilantik tepat sebelum tengah malam dalam sebuah upacara yang penuh dengan kembang api dan tembakan meriam.
BACA JUGA: Mahfud MD: Timor Leste Ingin Hubungan dengan Indonesia Semakin Baik
Presiden baru mengatakan dia akan mewakili semua orang Timor, dan berusaha untuk membangun kembali persatuan nasional setelah kebuntuan politik yang berkepanjangan di parlemen.
Ramos-Horta, yang meraih kemenangan menentukan dalam putaran kedua pemungutan suara bulan lalu, mengatakan hubungan dengan Indonesia, Australia, dan kawasan harus menjadi agenda utama nasional, dan bahwa hubungan dengan China akan diperkuat.