TAIWAN - Taiwan mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur untuk memperingatkan 30 pesawat tempur yang dikirim oleh China ke zona pertahanan udaranya.
Insiden yang terjadi pada Senin (30/5/2022) ini menandai serangan terbesar sejak Januari lalu. Itu terjadi beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan China agar tidak menyerang Taiwan, dan pada hari yang sama ketika seorang pejabat AS mengunjungi pulau itu untuk membahas keamanan dengan para pemimpin.
Senator AS Tammy Duckworth diketahui tiba di Taipei dalam kunjungan mendadak untuk membahas masalah keamanan regional dan perdagangan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
China telah meningkatkan frekuensi misi udaranya dalam beberapa bulan terakhir, mengklaim bahwa itu adalah latihan.
Baca juga: Menlu Taiwan: Jika China Luncurkan Perang, Kami Akan Berjuang Sampai Akhir
Langkah semacam itu telah membuat marah Taiwan dan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
China melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, yang dapat diambil dengan paksa jika perlu.
Baca juga: 56 Pesawat Tempur China Serbu Zona Pertahanan Udara, Taiwan Desak China Hentikan Tindakan Provokatif
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan insiden terbaru termasuk 22 pesawat tempur, serta peperangan elektronik, peringatan dini dan pesawat antikapal selam.
Menurut peta yang disediakan kementerian, pesawat itu terbang di daerah di timur laut Kepulauan Pratas yang merupakan bagian dari zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.