100 Hari Invasi, 3.942 Warga Sipil di Ukraina Tewas Akibat Serangan Rusia

Andika Shaputra, Jurnalis
Kamis 02 Juni 2022 18:08 WIB
Foto: BBC
Share :

UKRAINA– Operasi militer khusus Rusia terhadap Ukraina dilancarkan sejak 24 Februari 2022. Memasuki hari ke-100, perdamaian yang dinantikan belum juga terwujud di wilayah konflik, sehingga membuat ribuan warga sipil menjadi korban.

(Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Barak Militer Ukraina, Setidaknya 50 Tentara Tewas)

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyatakan bangsa Ukraina membayar harga yang sangat mahal untuk keamanan seluruh demokrasi dan nilai-nilai kemerdekaan yang diperjuangkan semua bangsa berdaulat.

“Semakin lama perang ini berlangsung, semakin tinggi harga yang dikorbankan untuk melindungi kebebasan yang telah dimiliki oleh semua bangsa. Hal ini tidak hanya untuk Ukraina tetapi juga untuk seluruh dunia,” tegas Vasyl Hamianin.

Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta merilis data yang menyebutkan 100 hari invansi Rusia terhadap Ukraina sudah menelan korban sebanyak 3.942 orang tewas, 4.591 orang luka-luka dan 6.800 tempat tinggal warga hancur.

Kerugian akibat kerusakan infrastruktur di Kiev sudah mencapai sekitar USD65 miliar. Jumlah ini terhitung luar biasa karena data Bank Dunia, kerugian ini setara dengan lebih dari sepertiga produk domestik bruto (PDB) Ukraina pada 2020 sebesar USD155 miliar.

“Kerugian yang dialami Ukraina belum termasuk pelanggaran hukum perang yang dilakukan serdadu Rusia yang mencapai 13.516 kasus. Hingga saat ini, baru dua sidang pelanggaran hukum perang Ukraina yang telah menjatuhkan vonis kepada serdadu yang melakukan pelanggaran kemanusiaan secara sengaja,” tutur Vasyl Hamianin.

Pada Maret 2022, Ukraina telah memasukkan proposal bergabung dengan Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Lalu, upaya Ukraina tersebut diikuti oleh Georgia dan Kosovo.

“Pilar utama untuk kemenangan Ukraina harus didukung oleh mitra dan sekutu melalui bantuan nyata. Seperti tekanan sanksi maksimum terhadap Rusia, pengirimian senjata lebih cepat ke Ukraina dan kejelasan tentang masa depan Ukraina di Eropa,” ujar Vasyl Hamianin

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya