Ketika Air Melawan Gravitasi di Istana Peninggalan Kerajaan Islam

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 04 Juni 2022 18:00 WIB
Istana Alhambra (Foto: Alhambra Vision)
Share :

SPANYOL - Di Istana Alhambra yang terkenal di Granada, Spanyol, sistem hidraulika atau perairan berusia 1.000 tahun masih membuat para insinyur terkesan hingga saat ini.

Air ada di mana-mana di Istana Alhambra yang mewah dan dipenuhi ornamen. Kompleks megah abad ke-13 ini merupakan salah satu contoh arsitektur Moor paling ikonik di dunia.

Air dialirkan di saluran yang mendinginkan bangunan, menyembur dari air mancur di kamar-kamar besar dan halaman yang indah. Air juga disemprotkan sedemikian rupa sehingga, dari sudut tertentu, sempurna membingkai pintu melengkung yang megah.

Sistem rumit yang sama memberi warna pada taman Generalife yang terkenal, bekas istana musim panas di sebelahnya.

Pada masanya, istana ini memiliki salah satu jaringan hidraulika paling canggih di dunia yang mampu melawan gravitasi dan mengangkat air dari sungai hampir satu kilometer di bawahnya.

 Baca juga: Rusia Usir 85 Diplomat dari Prancis, Spanyol, dan Italia

Pencapaian berusia 1.000 tahun ini masih mengagumkan para insinyur hingga hari ini.

Dalam sebuah esai tentang momen-momen penting dalam sejarah air dalam peradaban, Program Hidrologi Internasional Unesco mencatat bahwa teknologi air modern berutang budi pada warisan taman air dan rumah pemandian ini.

Baca juga: Arab Saudi Bikin Sistem Tenaga Surya Futuristik, Mampu Hasilkan Air Minum

Sistem ini dulunya hanya dinikmati oleh orang kaya dan berkuasa, tetapi kini teknologi di istana tersebut membuat pemandian dan taman rumah banyak orang menjadi terjangkau dan praktis.

Selama ribuan tahun, kota-kota besar telah tumbuh di tepi sungai, tepi danau dan garis pantai laut. Kerajaan Granada yang agung pun berkembang di sepanjang sungai Darro dan Genil, di tempat yang nantinya menjadi komunitas otonom Andalusia Spanyol.

Bagi para penguasa Islam di kerajaan itu dan bagian lain Spanyol selama hampir 800 tahun, air memainkan fungsi integral dalam masyarakat. Air tidak hanya berguna untuk kelangsungan hidup, tetapi juga untuk tujuan keagamaan dan estetika.

"Dalam Islam, air adalah asal mula kehidupan, simbol kemurnian dan bertindak sebagai pembersih tubuh dan jiwa. Air adalah bagian dari kesalehan," kata Rocío Díaz Jiménez, Direktur Dewan Pembina Alhambra dan Generalif.

Air mancur umum, yang didekorasi dengan ubin keramik, berlimpah di jalan-jalan kota Andalusia. Air mancur dipasang di sebelah masjid untuk wudu, atau di dekat gerbang kota untuk memuaskan dahaga para musafir. Bahkan di rumah, air adalah fokusnya.

"Jarang teras Andalusia tidak memiliki fitur air sentral, tidak peduli seberapa rendahnya, dalam bentuk kolam, air mancur atau baskom," ujarnya.

"Air juga merupakan bagian dari esensi Alhambra, elemen fundamental untuk keberadaannya,” lanjutnya.

Tapi itu tidak selalu terjadi. Sejarawan meyakini Alhambra digunakan sebagai benteng di abad ke-9 oleh seorang pria bernama Sawwar ben Hamdun, selama perang antara Muslim dan Kristen yang masuk Islam.

Namun, baru pada kedatangan Muhammad I pada abad ke-13 para insinyur mengatasi tantangan lokasi Alhambra di Bukit Sabika setinggi 840 meter.

Raja Muhammad I adalah raja pertama Dinasti Nasrid, yang memerintah dari tahun 1230 hingga penaklukan Katolik Spanyol pada tahun 1492. Pada pemerintahannya, Alhambra diubah menjadi kota seluas 26 hektare yang layak huni dengan akses ke air bersih yang mengalir.

Bangsa Moor sebelumnya telah menggunakan acequias sederhana, atau kanal-kanal kecil, di daerah sekitarnya selama berabad-abad, berdasarkan teknik irigasi yang mereka pelajari dari Persia dan Romawi.

Namun inovasi besar Nasrid adalah merancang saluran yang mengalirkan air sejauh enam kilometer dari sungai terdekat, dan kemudian naik ke kompleks halaman, taman, dan pemandian mereka yang rumit.

"Semuanya menunjukkan bahwa Nasrid adalah yang pertama membawa air ke bukit merah Sabika dan menjadikannya layak huni,” terang Diaz.

Inti dari inovasi mereka adalah Acequia Real, sebuah kanal sepanjang enam kilometer yang ditarik dari Sungai Darro. Azud, atau bendungan, dibangun untuk mengalihkan aliran sungai ke hulu. Kekuatan sungai mengangkutnya di sepanjang lereng bukit sebelum mendistribusikan air ke saluran yang lebih kecil.

Kincir air, atau na'ura, ditambahkan untuk menaikkan air ke tingkat yang berbeda. Air kemudian dipindahkan melalui struktur hidrolik kompleks yang terdiri dari kolam besar, tangki air dan banyak pipa dalam jaringan yang terjalin sempurna, sebelum diangkut ke taman Generalife dan ke istana Alhambra itu sendiri melalui saluran air.

Salah satu contoh paling cerdas dari saluran air Alhambra adalah di Palacio de los Leones. Di tengah halaman besar yang tenang, Air Mancur Sang Singa berdiri berkilauan dalam marmer putih, dikelilingi tiang-tiang yang diukir dengan hiasan.

Air mancur terdiri dari piring besar yang dipegang oleh 12 singa putih. Setiap binatang menyemburkan air dari mulutnya, memberi makan empat saluran di lantai marmer teras yang mewakili empat sungai surga, dan kemudian mengalir ke seluruh istana untuk mendinginkan ruangan.

Díaz menggambarkan air mancur sebagai lambang sistem secara keseluruhan.

"Air Mancur Singa menyatukan pengetahuan tentang tradisi teknis, hasil studi dan pengalaman konstruktif selama berabad-abad, yang memungkinkan terciptanya Alhambra," katanya.

Seiring waktu, sistem irigasi kota istana ini diperluas: lebih banyak kincir air dan albercas (kolam besar) dibangun. Tangki air juga didirikan untuk menampung air hujan.

Kemudian, saluran lain dicabangkan dari Acequia Real utama, yang disebut Acequia Tercio, yang membuat air naik lebih tinggi dan mengairi kebun di atas Generalife.

Meksi Acequia Real terus diperbarui dan ditambahkan selama berabad-abad, acequia lain di daerah tersebut rusak di abad ke-20 dan berhenti berfungsi.

Saluran Aynadamar abad ke-11, yang merupakan acequia tertua di kota itu, termasuk yang rusak.

Memiliki makna "Air Mancur Air Mata", yang menjadi nyawa pengembangan distrik Albaicín abad pertengahan Granada, saluran air ini menjadi bagian dari status Warisan Dunia Unesco di daerah itu.

Sementara itu, pengunjung masih dapat melihat bagian dari Acequia Real hari ini di Generalife's Patio de la Acequia, yang mengalir di tengah halaman yang dibingkai oleh semburan air yang melengkung.

"Air yang mengalir memberikan Alhambra perasaan magis," kata turis Krista Timeus, yang berkunjung dari Barcelona pada Maret.

"Pemandangan favorit saya adalah melihat istana dan langit terpantul di kolam panjang halaman dalam. Pemandu wisata memberi tahu bahwa bagi keluarga Nasrid, air merupakan simbol status penting dan kekayaan daerah,” lanjutnya.

"Jadi masuk akal menjadikan air elemen sentral dari arsitektur. Sulit membayangkan tempat ini tanpanya," ungkapnya.

Saat ini, dengan semua teknologi modern kita, masih banyak yang dapat kita pelajari dari sistem air kuno ini.

Tahun ini, José María Martín Civantos, seorang profesor di Universitas Granada yang berspesialisasi dalam sejarah abad pertengahan dan teknik irigasi kuno, memimpin proyek untuk memulihkan saluran Aynadamar, melanjutkan warisan irigasi bangsa Moor.

“Pemulihan akan dilakukan sesuai dengan adat istiadat, menghormati tata letak asli dan warisannya, serta memulihkan saluran dan lingkungannya,” terangnya.

"Teknik cerdik bangsa Moor menunjukkan kepada kita bahwa inovasi dan teknologi tidak harus bertentangan dengan konservasi, apalagi dengan keberlanjutan," lanjutnya.

"Sistem irigasi memberi kita ekosistem luas yang menjadi sandaran banyak lanskap budaya kami," tuturnya.

Terdapat harapan besar bahwa proyek tersebut akan berdampak di luar Alhambra juga. Sebastián Pérez Ortiz, Direktur Pelaksana Fundación Agua Granada, mengatakan bahwa air akan mengairi daerah dengan ekosistem semi-kering dan Aynadamar akan menjadi koridor ekologis untuk pengembangan vegetasi asli dan habitat bagi banyak hewan.

Potensi pengetahuan dan manfaat lingkungan juga menjadi alasan mengapa para ilmuwan dari Asosiasi Internasional untuk Teknik dan Penelitian Lingkungan Hidro akan mengadakan Kongres Dunia mereka di Granada tahun ini, Meneliti lebih lanjut dan memperkuat hubungan penting kota dengan air di masa lalu, sekarang dan masa depan.

Para ilmuwan di kongres akan mempelajari sistem irigasi kuno ini dan ekosistem terkait, serta sistem hidrolik Alhambra yang rumit untuk melihat apa yang dapat mereka pelajari hari ini.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya