RUSIA - Sebuah tambang batu bara di bagian terpencil Rusia memuntahkan sejumlah besar gas rumah kaca yang sangat kuat dalam apa yang digambarkan sebagai kebocoran metana "terbesar" yang pernah terdeteksi dari satu fasilitas.
Menurut data baru dari GHGSat, sebuah perusahaan yang menggunakan satelit untuk memantau kebocoran metana dari luar angkasa, tambang Raspadskya di wilayah Kemerovo di Rusia selatan melepaskan hampir 90 ton metana setiap jam.
Perusahaan mengatakan mendeteksi 13 gumpalan metana yang berbeda selama satelit melintas pada 14 Januari 2022 dan mengamati lebih banyak gumpalan pada tanggal berikutnya.
Stephane Germain, pendiri dan Presiden GHGSat, mengatakan kepada CNN pada Rabu (15/6/2022) bahwa kebocoran pada 14 Januari lalu bukanlah insiden satu kali. Namun perusahaan telah mendeteksi kebocoran yang konsisten dari fasilitas tersebut selama lima bulan terakhir.
Baca juga: Seniman Buat Sepeda Motor dengan Rangka Kayu dan Berbahan Bakar Metana
"Kami menemukan kebocoran besar di seluruh dunia, tetapi yang ini menonjol," katanya, seraya menambahkan bahwa itu adalah kebocoran terbesar yang pernah tercatat dan ditelusuri kembali ke sumbernya.
Baca juga: Polisi Selidiki Longsor Tambang Batubara Tewaskan 2 Pekerja
GHGSat mengatakan bahwa jika emisi berlanjut pada tingkat yang sama selama satu tahun, tambang akan mengeluarkan lebih dari 764.000 ton metana - setara dengan jumlah gas alam yang dibutuhkan untuk memberi daya pada 2,4 juta rumah selama setahun.
Setelah karbon dioksida, metana merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.