KOLOMBIA - Pada 1991, gembong narkoba Kolombia Pablo Escobar adalah penjahat terkaya dan paling terkenal di dunia - tetapi dia juga yang paling berbahaya.
Sepanjang 1980-an, Escobar dan sicarios (pembunuh) yang haus darah telah mengobarkan perang terhadap pemerintah Kolombia dan rakyatnya untuk melawan ancaman ekstradisi ke Amerika Serikat (AS) atas kejahatan tersebut.
Dalam konflik berdarah, pembunuh bayaran Escobar menargetkan semua orang mulai dari politisi dan polisi hingga warga sipil yang tidak bersalah, dengan lebih dari 5.000 orang tewas di tangannya.
Baca juga: Gembong Narkoba Terbesar Kolombia Diekstradisi ke AS, Presiden Bandingkan dengan Pablo Escobar
Begitulah kekuatan El Patron ketika pada 1991 dia akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri dengan caranya sendiri di penjara yang dibuat khusus yang sama mewahnya dengan yang Anda harapkan dari seorang pria yang berpenghasilan lebih dari USD1 juta (Rp15 miliar) sehari.
Baca juga: Mobil Porsche 911 Milik Pablo Escobar Dilelang, Sudah Ditawari Rp12 Miliar
Di bawah ketentuan "penyerahannya", Escobar setuju untuk menghabiskan lima tahun di penjara yang akan dia bangun sendiri yakni La Catedral.
Di sana, Escobar diizinkan untuk memilih penjaga yang melindungi penjara serta siapa yang akan dipenjara bersamanya dan otoritas Kolombia tidak diizinkan berada dalam jarak tiga mil dari kompleks.
Raja obat bius memilih tempat yang tinggi di perbukitan yang menghadap Medellin dan pada Juni 1991 ia pindah dengan pasukan pribadinya sendiri.