Pada Juli 1992, tentara Kolombia mengepung fasilitas itu dan menuntut Escobar menyerah dan menyerahkan diri untuk dipindahkan ke penjara biasa.
Sebagai tanggapan, Pablo pun memutuskan kabur lewat pintu belakang. Pihak berwenang tidak bisa berkutik karena semua takut dengan reputasinya.
Setelah satu tahun dalam pelarian, kehidupan pembunuh Pablo diakhiri dengan tembakan di kepala di sebuah atap di Medellin pada Desember 1993.
Penjara miliknya pun akhirnya diambil alih oleh para biarawan yang telah mengubahnya menjadi tempat pemujaan, membasuh semua ‘bau kerajaan El Patron’.
(Susi Susanti)