Pembunuhan Shinzo Abe, Pelaku Disebut Sosok Penyendiri dan Diam Jika Diajak Bicara

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 11 Juli 2022 11:17 WIB
Pelaku pembunuhan mantan PM Jepang Shinzo Abe (Foto: Reuters)
Share :

JEPANG – Penyelidikan terhadap pelaku penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe masuh terus dilakukan. Salah satu yang diselidiki adalah kepribadian sang pelaku.

Menurut beberapa tetangga kepada Reuters, Tetsuya Yamagami adalah sosok penyendiri yang tidak menjawab ketika diajak berbicara.

Yamagami tinggal di lantai 8 sebuah rumah susun. Lantai dasar bangunan itu dipenuhi dengan sejumlah bar.

Salah satu tetangganya, seorang perempuan berusia 69 tahun yang tinggal satu lantai di bawah tempat tinggal Yamagami, melihat pria itu tiga hari sebelum penembakan Abe terjadi.

Baca juga: Pembunuhan Shinzo Abe, Pelaku Dendam karena Keuangan Ibunya Hancur Usai Sumbang Organisasi Keagamaan Terkait Abe 

"Saya menyapa apa kabar, tapi dia tidak menjawab. Dia hanya melihat ke lantai dan tidak memakai masker. Dia kelihatan gugup," kata perempuan itu, yang menyebut namanya hanya dengan Nakayama, kepada Reuters, dikutip Antara.

 Baca juga: Pembunuhan Tragis Shinzo Abe, Tidak Ada yang Menyadari Keberadaan Pelaku di Belakang Panggung

"Saya seakan-akan tidak kelihatan oleh dia. Dia terlihat seperti ada yang mengganggu pikirannya,” lanjutnya.

Nakayama setiap bulan membayar uang sewa unit rusun sebesar 35.000 yen (sekitar Rp3,85 juta) dan menduga Yamagami membayar jumlah yang sama.

Sementara itu, seorang juru bicara angkatan laut Jepang mengatakan Yamagami bertugas di Pasukan Bela Diri Jepang Maritim dari 2002 hingga 2005.

Menurut laporan media, juru bicara tersebut menolak mengatakan apakah seseorang yang dimaksud itu adalah tersangka pembunuh Abe.

Yamagami bergabung dengan unit pelatihan di Sasebo, pangkalan besar AL di wilayah barat daya dan ia ditugaskan di sebuah bagian artileri kapal perang.

Yamagami kemudian ditugaskan di sebuah kapal pelatihan di Hiroshima.

"Selama masa bertugas, para anggota Pasukan Bela Diri Jepang berlatih dengan menggunakan peluru tajam satu kali setahun. Mereka juga membongkar serta merawat senjata-senjata api," kata seorang perwira tinggi AL kepada Reuters.

"Tetapi karena mereka mengikuti perintah ketika mereka melakukannya, sulit dipercaya bahwa mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat senjata api," lanjutnya.

"Bahkan tentara angkatan darat yang sudah bertugas sekian lama tidak tahu bagaimana caranya membuat senjata api,” ujarnya.

Surat kabar Mainichi melaporkan beberapa waktu setelah keluar dari angkatan laut, Yamagami terdaftar sebagai staf sebuah perusahaan dan pada akhir 2020 mulai bekerja di sebuah pabrik di Kyoto sebagai operator alat pengangkut benda berat.

Menurut surat kabar itu, Yamagami tidak bermasalah sampai pertengahan April, bulan ketika ia meninggalkan pekerjaan tanpa izin dan kemudian mengatakan kepada atasannya bahwa dia ingin keluar.

Ia dilaporkan sudah menghabiskan jatah hari liburnya, yang berakhir pada 15 Mei lalu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya