JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa susulan yang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur atau tepatnya di Lumajang - Malang hingga Selasa (12/7) pagi ini sudah mencapai 171 kali, pasca gempa utama magnitudo (M) 5,4 pada Sabtu (9/7) lalu.
“Hingga pagi ini Selasa 12 Juli 2022 BMKG mencatat sebanyak 171 kali gempa terjadi di selatan Jawa Timur (sejak 3 hari lalu)," ungkap Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikutip dari media sosial pribadinya, Selasa (12/7/2022).
Daryono mengatakan, jika hal ini terus terjadi maka fenomena kegempaan di selatan Jawa Timur beberapa hari terakhir dapat masuk ke dalam kriteria gempa "Tectonic Swarm", yakni serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan. Umumnya, gempa swarm terjadi tanpa adanya gempa utama (mainshock).
"Hal ini tentu patut kita waspadai karena aktivitas swarm di zona subduksi dikenal sebagai tanda zona slow-slip events (SSE)," ungkapnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Senin 11 Juli 2022: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan
Diketahui sebelumnya, gempa utama (mainshock) di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur terjadi pada hari Sabtu 9 Juli 2022 pukul 03.27.07 WI dengan magnitudo 5,4. Episenter gempa terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan - 112,89° Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 175 Km baratdaya Lumajang dengan kedalaman hiposenter 47 kilometer.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Jawa Timur,” kata Daryono.
Daryono mengatakan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergeseran naik (thrust fault) dan tampaknya berasosiasi dengan sumber gempa megathrust selatan Jawa Timur.
Gempa utama ini guncangannya dirasakan di Jember, Lumajang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, Blitar dan beberapa daerah lain di Jawa Timur, hingga menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang bahkan genting pada beberapa rumah warga di Kecamatan Kencong, Jember, dilaporkan rontok dan berjatuhan.