Dominasi Keluarga Rajapaksa Selama 20 Tahun Runtuh Seiring Ambruknya Ekonomi Sri Lanka

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 16 Juli 2022 04:03 WIB
Gotabaya Rajapaksa/ Foto: Reuters
Share :

JAKARTA - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa melarikan diri Rabu (13/07/2022), beberapa jam sebelum dia dijadwalkan akan mengundurkan diri menyusul krisis ekonomi dan politik sangat parah yang melumpuhkan negara itu selama beberapa bulan terakhir.

Runtuhnya kekuasaan dan kaburnya Gotabaya ke Maladewa dan kemudian ke Singapura dan terakhir ke Jeddah, Arab Saudi, menandai keruntuhan dinasti keluarga Rajapaksa yang telah mendominasi kehidupan politik di Sri Lanka selama hampir 20 tahun.

 BACA JUGA:Prabowo Berharap Kongres Fatayat NU Menghasilkan Terobosan Positif

Cengkeraman kekuasaan keluarga itu dimulai ketika Mahinda Rajapaksa, kakak laki-laki Gotabaya Rajapaksa, diangkat sebagai Perdana Menteri Sri Lanka pada 2004.

"Mahinda adalah seorang tokoh politik dengan sentuhan populis yang pandai memainkan isu-isu politik. Dia memproyeksikan dirinya sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat. Dia juga dikelilingi oleh orang-orang dengan filosofi yang sama dengan yang dia bagikan," kata Ketua lembaga think tank LIRNEasia Rohan Samarajiva dilansir dari DW, Jumat (15/7/2022).

 BACA JUGA:Diguyur Hujan Deras, Jalan Moh Kahfi 2 Jagakarsa Terendam Banjir Sebetis

Mahinda terpilih sebagai Presiden Sri Lanka pada 2005. Di bawah kepemimpinannya, militer berhasil menghentikan perang saudara yang berlangsung hampir tiga dekade di negara Asia Selatan itu pada 2009.

Konflik tersebut merupakan bentrokan antara pemerintah Sri Lanka yang didominasi etnis mayoritas Sinhala dan kelompok pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam, yang berharap dapat mendirikan negara terpisah untuk etnis minoritas Tamil, yang mencakup sekitar 15% dari total populasi 22 juta di negara itu.

Dengan kemenangan atas pemberontak Tamil dan berhasil menarik sentimen nasionalis mayoritas Buddha-Sinhala, Mahinda yang populer dan karismatik, mampu mempererat cengkeramannya pada kekuasaan. Pada saat itu, Gotayaba adalah pejabat dan ahli strategi militer yang kuat di Kementerian Pertahanan Sri Lanka.

 BACA JUGA:Dua Pelaku Pencurian dengan Pembacokan di Tanjung Priok Dibekuk

"Ketika itu, Rajapaksa bersaudara dipandang sebagai pahlawan perang oleh etnis mayoritas Sinhala," kata Amirtanayagam Nixon, jurnalis senior dari Kolombo.

Mahinda berkuasa hingga 2015, sampai dia secara tak terduga kalah dalam pemilihan presiden dari oposisi yang dipimpin oleh mantan ajudan dan menteri kesehatannya, Maithripala Sirisena.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya