Dilanda Kekeringan hingga Banjir dalam 5 Tahun, Banyak Mamalia Hilang di Australia Dibandingkan Benua Lain

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 19 Juli 2022 12:23 WIB
Banyak spesies mamalia Australia hilang karena kekeringan hingga banjir (Foto: Antara/Reuters)
Share :

MELBOURNE - Menurut laporan lingkungan lima tahunan yang dirilis pemerintah, Selasa (19/7/2022), Australia kehilangan lebih banyak spesies mamalia dibandingkan benua lain dan menjadi salah satu negara dengan tingkat penurunan jumlah spesies terburuk.

Hewan-hewan seperti kadal ekor biru (Cryptoblepharus egeriae) diketahui hanya ada di penangkaran. Lalu tikus batu sentral (Zyzomys pedunculatus) dan kalong Pulau Natal (Pteropus melanotus natalis) adalah mamalia yang dianggap paling terancam punah dalam 20 tahun ke depan, yang terutama disebabkan oleh kemunculan spesies pemangsa. Populasi pohon cendana (Santalum album) juga menurun.

 Baca juga: Sedih! Gajah Tertua di Australia Ini Mati pada Usia 65 Tahun Dikelilingi Pengasuhnya

Laporan itu muncul setelah Australia dilanda kekeringan, kebakaran lahan, dan banjir dalam lima tahun terakhir.

Baca juga: Bendera Aborigin Akan Berkibar Secara Permanen di Jembatan Sydney Harbour, Landmark Paling Ikonik di Australia

Kenaikan suhu di darat dan laut, perubahan pola kebakaran dan curah hujan, kenaikan muka air laut dan asidifikasi samudra, disebut membawa dampak signifikan yang akan terus terjadi.

"Laporan Kondisi Lingkungan ini dokumen yang mengejutkan, menceritakan krisis dan penurunan kualitas lingkungan hidup Australia, dan satu dekade kelambanan dan pengabaian pemerintah," kata Menteri Lingkungan Hidup Tanya Plibersek lewat pernyataan, dikutip Antara.

Pemerintah sebelumnya menerima laporan itu pada akhir 2021. Adapun pemerintahan baru Partai Buruh akan menjadikan program lingkungan hidup sebagai prioritas. Plibersek menegaskan dirinya tidak akan menghindar dari persoalan lingkungan itu.

Jumlah spesies yang dimasukkan ke dalam daftar terancam punah atau kategori yang lebih tinggi bertambah 8 persen dari laporan sebelumnya pada 2016.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya