Gelombang Panas Melanda, Google dan Oracle Terpaksa 'Mati' karena Sistem Pendingin Gagal

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 21 Juli 2022 06:01 WIB
Gelombang panas melanda Inggris (Foto: India Today)
Share :

INGGRIS - Ketika rekor suhu melanda sebagian besar Inggris pada Selasa (19/7/2022), raksasa teknologi Google dan Oracle mengalami pemadaman karena sistem pendingin gagal di pusat data London.

Pusat data adalah bangunan besar yang sangat aman yang menampung banyak komputer dan merupakan pusat kekuatan di balik banyak layanan online.

Tetapi daya komputasi yang terkonsentrasi menghasilkan panas yang sangat kuat sehingga pendinginan sangat penting. Kedua perusahaan mengatakan masalah sekarang telah diselesaikan.

Oracle, perangkat lunak basis data dan bisnis teknologi besar Amerika Serikat (AS), melaporkan masalah panas berlebih tepat sebelum pukul 16:00 BST.

Baca juga: Gelombang Panas Bergerak ke Eropa, Kebakaran Hutan 'Mengamuk' di Yunani, Spanyol hingga Italia

"Menyusul suhu tinggi yang tidak sesuai musim di wilayah selatan Inggris (London), dua unit pendingin di pusat data mengalami kegagalan ketika mereka diminta untuk beroperasi di atas batas desain mereka," tulis perusahaan itu di halaman status yang pertama kali ditemukan oleh The Register.

Baca juga: Inggris Catat Suhu Tertinggi dalam Sejarah, Kacaukan Transportasi dan Picu Kebakaran

"Akibatnya, suhu di pusat data mulai naik, yang menyebabkan beberapa sistem dimatikan sebagai tindakan perlindungan,” lanjutnya.

Perusahaan mengatakan masalah telah diselesaikan, dalam pembaruan yang diposting tak lama setelah 10:00 BST pada Rabu (20/7/2022).

Saat Inggris terpanggang, panas berlebih juga melanda lokasi pusat data Google Cloud di London. Google Cloud memungkinkan bisnis lain melakukan pekerjaan di komputer perusahaan. Tepat setelah pukul 18:00 BST, perusahaan melaporkan bahwa telah terjadi kegagalan terkait pendinginan di salah satu gedung.

Untuk mencegah kerusakan pada mesin dan pemadaman yang berkepanjangan, perusahaan mengatakan telah mematikan beberapa dari mereka.

Masalahnya telah diperbaiki pada pukul 07:00 BST pada Rabu (20/7/2022) dan perusahaan mengatakan bahwa hanya "sekelompok kecil pelanggan" yang terpengaruh.

Karena data yang diproses bisa sangat berharga bagi pelanggan mereka, pusat data dibangun dengan banyak cadangan, termasuk banyak kapasitas pendinginan.

Para ahli yang berbicara dengan BBC pada Senin (18/7/2022) meragukan bahwa pusat data modern akan mengalami kesulitan, sehingga kegagalan di perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang baik seperti Google akan mengejutkan.

Tetapi operator waspada terhadap suhu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Paul Hone, dari Redcentric, yang mengoperasikan pusat data di Harrogate, London, Reading dan Cambridge, mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan rencana pemulihan bencana pada Senin 18/7/2022) waktu setempat.

Hone menambahkan bahwa sementara pusat data dirancang untuk menahan cuaca panas, suhu gelombang panas akan berada di "ujung atas ekspektasi desain untuk banyak operator pusat data".

Tetapi pendinginan tambahan berarti konsumsi listrik tambahan, yang pada gilirannya dapat berarti peningkatan emisi karbon.

Dengan peringatan para ilmuwan iklim bahwa hari-hari yang sangat panas akan menjadi lebih sering, perusahaan teknologi sedang mengeksplorasi solusi pendinginan yang lebih ramah lingkungan dan sistem komputer yang mengkonsumsi lebih sedikit daya dan menghasilkan lebih sedikit panas.

Seperti diketahui, Microsoft melakukan percobaan dengan pusat data bawah air di Orkney pada 2020. Bagian dari daya tariknya adalah pendinginan alami yang disediakan oleh air laut di sekitarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya