AS Catat 2 Kasus Cacar Monyet Pertama pada Anak-Anak, Seorang Bayi dan Balita

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 23 Juli 2022 13:34 WIB
Virus cacar monyet (Foto: Sun Live)
Share :

LONDON - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)  Amerika Serikat (AS) pada Jumat (22/7/2022) menyatakan dua kasus cacar monyet telah ditemukan di AS pada anak-anak untuk pertama kalinya.

Kasus-kasus itu menimpa seorang balita di California dan seorang bayi yang bukan warga AS. Keduanya tidak berkaitan dan kemungkinan akibat tertular di dalam rumah. CDC mengatakan anak-anak itu berada dalam keadaan baik dan sedang menjalani perawatan.

Cacar monyet, yang menimbulkan gejala mirip flu dan lesi kulit, adalah penyakit endemik di negara-negara Afrika barat dan tengah.

Selama wabah kali ini, banyak kasus penyakit itu ditemukan di kalangan pria homoseksual dan di luar negara-negara tersebut.

Baca juga:  WHO Rapat Darurat karena Kasus Cacar Monyet Tembus 14.000, Ada Apa?

Dikutip Antara, penyakit itu menular terutama lewat kontak dekat. Sejauh ini, 14.000 lebih kasus cacar monyet ditemukan di lebih dari 60 negara, dan lima kematian terjadi di Afrika.

Baca juga: Kasus Tembus 15.000 WHO Pertimbangkan Nyatakan Cacar Monyet Sebagai Darurat Global

Dr Jennifer McQuiston, Wakil direktur divisi penyakit menular CDC, dalam sebuah konferensi daring mengatakan kasus cacar monyet pada anak bukan kejutan.

Namun, sampai saat ini belum ada bukti bahwa virus itu menyebar di luar komunitas gay dan pria biseksual.

Dia mengatakan 99 persen dari 2.891 kasus cacar monyet di AS terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, tetapi sejumlah wanita dan pria transgender juga terinfeksi.

Koordinator respons Covid-19 Gedung Putih Dr Ashish Jha dalam konferensi yang sama mengatakan pemerintah telah mendistribusikan 300.000 dosis vaksin cacar monyet.

Pemerintah juga berusaha mempercepat pengiriman 786.000 dosis tambahan dari Denmark.

Jha mengatakan pihaknya memiliki persediaan vaksin yang cukup bagi separuh lebih penduduk New York City dan 70 persen lebih populasi Washington DC, yang memenuhi kriteria.

Tingkat kematian selama wabah sebelumnya akibat cacar monyet jenis ini di Afrika mencapai sekitar satu persen, tetapi wabah kali ini tampaknya tidak terlalu mematikan di negara-negara nonendemik.

Namun, sejumlah pasien telah dirawat di rumah sakit karena menderita sakit parah.

Jha mengatakan AS masih mengevaluasi apakah wabah cacar monyet harus ditetapkan sebagai darurat kesehatan publik.

"Kita sedang mencermati hal itu, mencari cara-cara untuk meningkatkan respons, jika ada, dengan menetapkan darurat kesehatan publik," ujarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya